Jika kalian jadi Kazu pasti
kalian akan terus mencari tau apa yang terjadi denganku, yap itu lah yang Kazu
lakukan dia mencari tau tapi mencari tau langsung dari ku.
“kesini sebentar, aku mau
ngomong” panggil kazu
“iyaaa, mau ngomong apa
sih?” tanyaku sambil menghampirinya dan berusaha bersikap sebiasa mungkin
“kamu kenapa sih? Kalo ada
apa-apa ngomng sini ke aku” tanyanya agak memaksa
“oh, itu, mmm… gapapa kok
hehe” jawab ku bingung
“gak mau ngomong nih?
Yaudah” jawabnya dengan sedikit kesal
“iyaa apa yang mau di
omongin?” tanyaku seolah-olah tidak tau
“kamu kenapa minta maaf sama
aku? Emang kamu ada salah apa?”
Pertanyaan Kazu membuat ku
terdiam, aku tidak tau harus menjawab apa karena tidak mungkin aku jujur saat
ini juga, aku hanya terdiam dan terdiam melihat matanya yang terus menatap ku,
oh Tuhan aku tidak suka di posisi ini, aku tidak suka menjawab pertanyaan yang
tidak bisa aku jawab saat ini juga, aku tidak suka ditatap seperti itu karena
itu hanya membuatku makin, makin, mmm… makin suka padanya.
“hey jawab dong, aku nanya
ini masa gak dijawab”
“eh iya iya, mmm… ya minta
maaf aja” jawab ku yang terlepas dari lamunanku
“ya masa gak ada salah minta
maaf, gak mungkin kan, pasti ada alasannya” kazu terus memaksa ku agar aku mau
menjawab
“heheh emang kenapa ya minta
maaf aja masa gak boleh” canda ku datar
Dan aku tidak tahan lagi
dengan semua ini, kalian tau saat percakapan ini terjadi mataku sudah
berkaca-kaca ingin menangis, tapi mulutku terus saja tertawa, ini adalah hal
terkonyol yang kesekian kalinya sering aku lakukan, tidak pernah bisa
mengendalikan emosi ku sendiri. Di akhir pembicaraan Kazu kecewa karena aku
tidak menjawab pertanyaannya dan aku sangat menyesal tapi ini yang aku harus
lakukan. setelah percakapan itu aku tidak pernah menghubungi Kazu lagi, mungkin
jika aku menghubunginya hanya sekedar basa-basi agar tidak terlalu terlihat
perubahan pada diriku.
Waktu
terus berjalan, hari terus berganti, aku tidak pernah melihatnya lagi, kemana
dia? Kenapa tak ada? Apa dia sakit? Oh mungkin dia sedang sibuk atau mungkin
dia sudah bersama orang yang di sayang, selalu itu yang terlintas di kepalaku saat
aku merasa bosan, lelah dan rindu pada Kazu ku tersayang, tidak setiap hari aku
memikirkannya karna aku sendiri pun sibuk dengan tugas-tugas ku. Saat ingin
perjalanan pulang sebelum keluar gerbang aku melihatnya, lalu perasaan ini
membuat muka ku menjadi merah, jantung ku berdetak kencang, darah ku mengalir
deras, hey itu dia, lama sekali tak melihatnya tapi tunggu dulu “tenang,
tenang, kendalikan emosi ini, ayo kau pasti bisa Keiko kau pasti bisa” ucap ku
dalam hati, lalu ku ambil nafas panjang dan berusaha untuk tenang lalu pergi
menghampirinya.
Senang itu lah yang aku rasakan saat ini, aku dan Kazu
kembali seperti dulu lagi, seperti dulu
saat aku tak memperdulikan perasaan ku
padanya, seperti dulu saat aku belum memikirkan bahwa suatu saat nanti Kazu
akan menjauh dari ku dan aku akan kehilangannya. Aku tetap mengendalikan
diriku, aku nikmati tiap detiknya, tak ku hiraukan sekeliling ku, hari ini Kazu
kembali seperti dulu seperti Kazu ku yang biasanya. Setelah bertemu Kazu aku
ingin sekali menghubunginya lagi tapi sebelum aku menghubunginya dia sudah
terlebih dahulu mengirim pesan padaku.
“hey ada yang mau kamu
omongin gak?” Tanya Kazu dalam pesannya
“apa yang harus di omongin
lagi kazu?” balas ku secepat mungkin
“kamu jawab jujur ya, kamu
kenapa, aku ngerasa ada yang beda dari kamu, jangan jawab ‘gapapa’ itu malah
buat aku bingung”
“aku bingung harus cerita
darimana” jawab ku singkat
“sesuka kamu, yang penting
kamu jawab, kamu kasih tau ke aku kamu kenapa?” pinta kazu
“aku takut kehilangan kamu
Kazu, aku takut kau meninggalkan ku” akhirnya aku menyerah dan menjawab dengan
jujur
“aku gak bakal ninggalin
kamu Keiko sayang dan aku gak mungkin ngejauh dari kamu”
Jawaban itu membuat ku
senang tapi hanya sementara karena tidak mungkin dia tidak akan meninggalkan ku
pasti ada saatnya aku akan kehilangannya.
“baiklah” jawabku singkat
Dan begitulah, setelah aku
mengungkapkan semuanya tidak ada perubahan sedikit pun pada ku dan kazu untuk
kembali seperti dulu pun tidak akan mungkin, jarak memisahkan kami begitu jauh… sangat jauh. Apa
lagi sekarang Kazu makin dekat dengan orang yang dia sayangi, jika Kazu senang
bersamanya aku pun ikut senang.
Aku tau Kazu tidak pernah ada rasa sedikit pun pada ku,
mungkin Kazu hanya menganggap ku sebatas teman baik saja atau hanya sekedar tidak enak dan kasian pada
ku. Maaf kan aku ya yang sudah hadir dalam kehidupan mu dan entah membuat mu
nyaman atau tidak, kau baik sekali pada ku… sangat baik. Jika memang begini
seharusnya aku akan melakukannya, akan ku pendam ini sendiri dan menunggu Kazu
benar-benar melihat ku disini. Dimana pun Kazu berada aku akan selalu
membuatnya bahagia dan aku akan selalu ada untuknya. Aku akan terus menunggu
sampai waktu yang menjawab, apakah Kazu akan datang pada ku atau aku akan lelah
menunggunya yang tak pernah melihat ku sedikit pun.
“Kazu bisa kah kau melupakannya dan
benar-benar… benar-benar melihat ku disini” pinta ku dalam hati
Dan lagu ini yang selalu
kedengar di setiap harinyaaa…
Wherever
you are, I’ll always make you smile
Wherever
you are, I’m always by your side
Whatever
you say, kimi wo omou kimochi
I promise you “forever”
right now
:-)terimakasih
sudah membaca, maaf jika ada kesamaan cerita, nama tokoh dan lainnya:-)
0 komentar:
Posting Komentar