“Kenapa
bisa seperti ini, lalu bagaimana aku dapat melanjutkan hidup?”
“Tenang
ini bukan akhir segalanya, sekarang kau hanya perlu tenang dan…”
“Diam!
kau tidak merasakan apa yang aku rasakan. Kau masih sempurna dan aku cacat”
Kecelakaan
itu membuat Nige menjadi putus asa untuk melanjutkan hidupnya. Ia tidak terima
dengan apa yang ia alami sekarang.
“Aku
ingin mati saja, mati, mati, mati!”
“Hentikan!
Itu takkan membuatmu lebih baik, kau hanya akan lebih menyakiti tubuhnmu”
Terdiam
dan menangis. Isak tangisnya memecah keheningan ruangan tersebut. Ku biarkan
dia terus menangis agar merasa lebih baik.
“Kau
tahu, aku pernah berada di suatu tempat, ditempat tersebut tidak semuanya ada.”
“Lalu?”
Aku
mulai bercerita, membuat ia merasa lebih baik dan dapat menghadapi semua cobaan
yang sedang ia alami. Ia terdiam mulai merenung, memikirkan apa yang aku
ceritakan padanya.
“Jadi,
gunung dan laut tidak pernah mengeluh dengan apa yang mereka alami?”
“Tentu.
Memang kau pernah melihat gunung menangis atau laut tertawa?”
“Tidak
pernah dan jika itu terjadi pasti sangat menyeramkan”
“Kau
harus bersyukur karena kau masih bisa hidup walaupun kau kehilangan sebagian
anggota tubuhmu”
“Seperti
gunung yang tak memiliki air, yang selalu terkena teriknya sinar matahari dan
laut yang tak memiliki tanah, yang selalu menggoda untuk berenang didalamnya”
“Kau
juga harus seperti itu, jangan hiraukan apapun, jangan pernah mengeluh,
tetaplah semangat untuk tetap hidup walaupun dengan kekurangan.”
Nige
tersenyum dan mulai merapihkan diri, mengusap air matanya dan memelukku.
“Terimakasih
banyak.”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maaf jika masih ada kekurangan, FF(FlashFiction) ini dibuat sebagi latihan pertama kali membuat FF. Tema yang di ambil dari sebuah lagu Payung Teduh - Cerita Tentang Gunung dan Laut.
Selamat membaca^^
0 komentar:
Posting Komentar