Ini sudah hampir malam.
Aku masih duduk disini. Berulang kali aku melihat telpon genggamku. Tidak ada
pesan sama sekali. Untuk apa aku berharap Ken menghubungiku. Aku memutuskan
untuk beranjak dari kursi yang kududuki sampai akhirnya telpon genggamku
berbunyi. Ada pesan dari Ken. Setelah membaca pesan dari Ken aku segera menuju
tempat dimana kami akan bertemu. Sesampainya disana aku masih sendiri, Ken
belum sampai ternyata. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Ken tiba. Banyak
hal yang kami bicarakan, seperti biasa aku selalu senang jika melihat Ken
bercerita. Jam hampir menunjukan pukul 10 malam. Ken mengajakku pulang bersama,
tentu aku tidak bisa menolaknya. Selama perjalanan pulang kami sesekali
berbicara lalu terdiam, Ken yang sesekali menengok kebelakang lalu menatapku
atau sekedar melirik melalui kaca spion motornya, dan tangan kirinya yang
meraih tangan kiriku untuk digenggamnya dan tidak pernah dilepasnya selama
perjalanan pulang.
Rin terus saja mempermasalahkan apa yang menjadi
pilihanku. Tapi bagaimana lagi Rin? Ini lah yang aku pilih apapun yang akan
terjadi hanya aku yang tau dan hanya aku yang merasakan. Memang agak sulit
untukku menjelaskan pada Akira dengan semua keadaan ini. Aku bingung harus
memulai dari mana jika aku ingin membahas ini dengan Akira. Aku memutuskan untuk
menuangkan semuanya kedalam sebuah tulisan, mungkin suatu saat Akira akan
membacanya.
Terimakasih.
Terimakasih
Akira kau sudah selalu ada untukku, selalu sabar dengan semua tingkah lakuku,
selalu membuatku tertawa dan sebagainya. Aku tau kau menungguku tapi bisakah
kau tidak menunggu? Kau tau kan menunggu
itu adalah hal yang sangat tidak menyenagkan. Sebenanrnya itu adalah hak mu,
jika kau ingin menunggu ya mrnunggu lah dengan penuh sabar. Maaf jika mungkin
selama ini kau merasa tidak pernah ku lihat. Bukan maksudku seperti itu tapi
kau selalu tau dan kau tau sekali aku masih disini menunggu Ken. Mungkin suatu
saat entah kapan aku pasti akan melihatmu dan menyayangimu sama seperti aku
menyayangi Ken dan mungkin terlalu lama bagimu menungguku seperti itu hingga
kau pergi hehe. tidak masalah bagiku jika kau pergi karena memang ini lah yang
aku pilih dan mungkin penyesalan yang akan aku dapat suatu hari nanti tapi jika aku harus jujur aku tak ingin kau
pergi Akira, aku ingin kau tetap disini sebagai shabatku atau apapun itu.
Doumo
Arigatou… Akira.
terimakasih sudah membaca. maaf jika ada kesamaan cerita,tokoh dan lainnya. Arigatou mina~ ^^
0 komentar:
Posting Komentar