Selasa, 06 Januari 2015

Masa Depan PilihanKu

TEMA: HAK ASASI MANUSIA

JUDUL: MASA DEPAN PILIHANKU

            Apa yang kalian ketahui tentang HAM? HAM adalah kepanjangan dari Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang diberikan oleh Tuhan dan dimiliki manusia sejak lahir ke bumi. Hak Asasi Manusia tidak dapat dipisahkan atau dihilangkan. Walaupun kita sebagai manusia memiliki hak namun kita tidak boleh semena-mena dalam memperjuangkan hak, semua ada batasannya karena kita juga harus melihat hak orang lain. 
            Ada macam-macam atau jenis-jenis Hak Asasi Manusia. Salah satunya adalah yang akan saya ceritakan atau jelaskan saat ini Hak Asasi Sosial dan Budaya (socil and culture rights). Hak Asasi Sosial dan Budaya pun dibagi kedalam beberapa point dan point yang saya pilih adalah Hak untuk memilih dan menentukan pendidikan. Kami sebagai anak bangsa memiliki hak untuk memilih dan menentukan pendidikan kami masing-masing agar dapat mewujudkan cita-cita kami. Peran pendidikan pun sangat penting untuk pembangunan Negara. Mengapa? Karena dari pendidikan tersebut banyak lahir anak-anak bangsa yang akan merubah dan menjadikan Negara lebih baik dan lebih baik lagi.

            Biasanya dalam hal pendidikan orang tua lah yang sangat semangat. Mengapa? Karena mereka menginginkan anak-anaknya menjadi jauh lebih baik dari diri mereka. Ada juga orang tua yang hanya sekedar ingin pamer, anak dijadikan seperti boneka atau bahan pameran yang harus sangat patuh kepada orang tuanya jadi anak tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih dan menentukan pilihannya dalam pendidikan. Selain itu ada juga orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk melanjutkan pendidikan, pada umumnya alasan ini adalah factor perekonomian keluarga yang tidak mencukupi, mereka berfikir untuk makan hari ini saja sudah sulit apalagi untuk membiayai pendidikan anak yang mahal. Selain factor perekonomian ada juga factor lain seperti factor kolot atau biasa kita dengar “kata orang dulu” “kata nenek atau kakek” “dulu itu tidak boleh blablablabla pamali”, ini sering terjadi pada kaum wanita atau perempuan, biasanya sudah lulus sekolah menengah atas saja sudah cukup karena “kalau perempuan kan nanti yang nafkahin suaminya jadi tidak perlu sekolah tinggi-tinggi” atau “tidak boleh kalau perempuan sekolah tinggi-tinggi nanti gak ada laki-laki yang mau karena pendidikan yang terlalu tinggi jadi minder”. Ya begitulah orang tua dengan wawasannya yang masih kurang tentang pendidikan. Padahal anak ingin sekali meneruskan pendidikannya dan menggapai cita-citanya untuk lebih baik di massa depan namun apa daya terkadang banyak factor yang menghalangi dan itu biasanya datang dari sekeliling kita.

            Sebenarnya pengetahuan akan profesi atau pekerjaan lalu hobbi dan bakat itu dapat membantu dalam menentukan dan memilih pendidikan. Mengapa? Karena jika kita sudah mengetahui kita memiliki kelebihan dimana kita akan lebih mudah memilih pendidikan yang semestinya dan yang pastinya tidak akan salah jalan. Sebgai contoh nyata salah satu teman saya saat lulus dari sekolah menengah pertama dia bingung ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Sebelumnya dia telah mencari tahu terlebih dahulu tentang SMA dan SMK ini. Banyak hal yang dia cari tahu seperti jurusan di SMA itu ada apa saja dan di SMK ada apa saja. Lalu lulusan SMA itu bisa langsung bekerja atau tidak. Lulusan SMK itu bisa melanjutkan kuliah atau tidak. Selain itu jurusan-jurusan yang banyak dibutuhkan di dunia kerja saat ini apa saja atau jurusan-jurusan yang nantinya kita bisa teruskan di Perguruan Tinggi. Kemudian akreditasi serta pestasi sekolah perlu juga diliat dan juga lulusan dari sekolah tersebut. Setelah semua informasi dikumpulkan kita dapat membandingkan antara SMA dan SMK lalu menyesuaikan dengan kemampuan atau keinginan atau cita-cita kita ingin menjadi apa saat sudah besar nanti. Jika sudah pasti langsung bicarakan dengan orang tua dan jelaskan secara detail mengapa ingin disekolah tersebut dengan memilih jurusan itu. Setelah orang tua paham dan setuju barulah berdoa dan berusaha dengan baik agara dapat diterima disekolah tersebut. Disini kita dapat liat bahwa hak si anak untuk memilih dan menentukan pendidikan tidak dikekang atau dilarang orang tuanya. Jadi anak dapat melanjutkan cita-citanya dan menjadi lebih baik.

Selain contoh diatas ada juga beberapa contoh lainnya, salah satu teman saya yang bisa dibilang lahir dari keluarga mampu dan dengan semua fasilitas yang lengkap tidak tau sama sekali masalah pendidikan. Mengapa? Karena dia tidak perduli dengan masa depannya dia berfikir orang tuanya memiliki banyak harta maka dia tidak perlu repot-repot mengemban pendidikan setinggi mungkin karena hidupnya pun sudah terjamin dimasa depan. Komunikasi dengan orang tua pun sangat kurang, disaat seperti ini harusnya orang tua berdiskusi dengan anak masalah pendidikan dan masa depannya namun tidak untuk keluarga teman saya yang satu ini orang tuanya hanya sibuk bekerja dan bekerja. Disini kita dapat lihat betapa sayangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan namun tidak digunakan. Apakah dia tidak tahu banyak anak-anak diluar sana yang tidak dapat melanjutkan pendidikan bahkan tidak dapat merasakan pendidikan sama sekali karena tidak mampu atau tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikannya.

Saya juga memiliki teman yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi disebabkan factor perekonomian keluarganya yang kurang. Akhirnya teman saya ini harus bekerja agar dapat melanjutkan pendidikannya. Orang tuanya berkata “tidak perlu lah kuliah hanya membuang waktu saja, langsung saja bekerja dapat uang dan bantu keluarga”. Padahal pendidikan sangat penting dalam dunia kerja jika kita ingin mendapatkan pekerjaan yang layak maka kita harus mengemban pendidikan setinggi mungkin. Teman saya berkata dia akan kuliah jika sudah memiliki penghasilan sendiri. Namun menurut saya jika seseorang sudah mengenal bekerja dan mendapatkan penghasilan dia tidak mungkin mau lagi repot-repot datang ke kampus dan memegang buku lalu mengerjakan tugas karena dia sudah tahu rasanya mendapatakan uang. Kecuali teman saya ini ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan layak lalu mendapatkan penghasilan yang besar. Disini kita dapat lihat hak seseorang dalam menentukan dan memilih pendidikan terhalang karena factor perekonomian berarti dapat kita ketahui bahwa pendidikan di Negara kita ini sangat lah mahal bahkan pendidikan di Negara kita saat ini dapat sekaligus dijadikan ajang berbisnis. Kasihan sekali anak-anak dari kalangan keluarga dengan perekonomian yang minim tidak dapat melanjutkan pendidikannya bahkan tidak dapat merasakan pendidikan karena sama sekali tidak memiliki biaya.

Teman saya yang satu ini bisa dibilang copyan dari orang tuanya atau bahkan boneka orang tuanya. Mengapa? Karena apapun yang dia lakukan adalah perintah orang tuanya bukan keinginannya dan dia harus mematuhi apa yang orang tuanya perintahkan. Memang nasihat dan perintah orang tua itu sangat baik apalagi yang membiayai semua kegiatan kita adalah orang tua, namun jika kita hanya dijadikan copyan dari mereka apakah nyaman? Menurut saya tidak. Selama ini teman saya tidak pernah bisa menggunakan haknya untuk memilih atau menentukan pendidikannya sendiri semua sudah diatur oleh orang tuanya. Mau tidak mau suka tidak suka dia harus tetap menerimanya. Disaat seperti ini lah yang membuat anak sering memberontak. Saat teman saya lulus dari sekolah menengah pertama dia ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan memilih jurusan broadcasting namun orang tuanya tidak mengizinkan karena mereka sudah menyiapkan jurusan yang menurut mereka bagus untuk masa depan anaknya yaitu asuransi. Teman saya ini akhirnya hanya bisa menerima saja namun setelah beberapa semester berada disana nilainya tidak pernah ada yang memuaskan orang tuanya pun kecewa dan memarahinya setiap hari. anak ini merasa tertekan dan sudah tidak tahan dengan semuanya terutama pelajaran dikampus yang benar-benar dia tidak sukai akhirnya dia memberontak dan melarikan diri atau kabur dari rumah. Orang tuanya pun membujuk agar anak ini pulang kembali kerumah. Apapun yang dia inginkan akan dituruti dengan syarat dia kembali lagi kerumah. Teman saya pun pulang dan menceritakan semua keluh kesahnya. Dia menceritakan dia tidak suka menjadi copyan orang tuanya. Dia tidak suka di stir oleh orang tuanya. Dia tidak suka dengan jurusan yang saat ini sedang diambil. Dia hanya ingin haknya dikembalikan. Dia ingin menjadi diri sendiri dan memilih jurusan sesuai kemampuan dan cita-citanya. Orang tuanya pun mengiyakan apa yang anaknya inginkan. Disini dapat kita lihat hak dalam memilih pendidikan terhalang hanya karena orang tua yang kurang komunikasi dengan anak dan egois karena ingin menjadikan anak sebagai copyannya saja. Mungkin maksud orang tua ini baik namun caranya salah karena komunikasi yang kurang dengan si anak. Anaknya pun tidak berani mengungkapkan apa yang dia inginkan, selama itu masih dalam hal positif seharusnya dia berani mengungkapkan atau memberitahukan kepada orang tuanya bahwa dia ingin seperti ini ini dan ini.

            Masa depan pilihanku. Saya yang menentukan ingin menjadi apa saya nanti. Ingin dimana saya nanti dan bagaimana saya nanti. Semua itu dimulai dengan manjalankan pendidikan. Pendidikan ada dua jenis formal dan non formal. Pendidikan memiliki jenjang yaitu SD SMP SMA/SMK dan Perguruan Tinggi. Pendidikan sangat penting dalam dunia kerja maupun usaha. Pendidikan adalah transformasi ilmu dari tidak tahu menjadi tahu. Fungsi pendidikan adalah melepas belenggu kebodohan. Maka dari itu pendidikan begitu penting. Semua manusia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun berbagai factor yang menyebabkan banyak manusia yang tidak bisa mendapatkan pendidikan. Seperti kasus-kasus diatas tadi. Factor perekonomian, kurangnya komunikasi, kurangnya informasi, rasa sudah cukup mampu untuk hidup kedepan tanpa memikirkan hal apapun dan masih banyak lagi. Jika Negara ini ingin maju, perbaikilah system pendidikannya agar semua manusia dapat merasakan pendidikan dapat mengemban pendidikan dan mencari pekerjaan yang layak sesuai keinginan dan kemampuan lalu tidak ada lagi pengangguran di Negara ini. Dan mereka pun dapat memilih masa depan mereka.


http://www.artikelsiana.com/2014/11/macam-macam-hak-asasi-manusia-ham.html#_

0 komentar:

Posting Komentar