TEMA: HAK ASASI MANUSIA
JUDUL: MASA DEPAN PILIHANKU
Apa yang kalian ketahui tentang HAM? HAM adalah
kepanjangan dari Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah hak yang diberikan
oleh Tuhan dan dimiliki manusia sejak lahir ke bumi. Hak Asasi Manusia tidak
dapat dipisahkan atau dihilangkan. Walaupun kita sebagai manusia memiliki hak
namun kita tidak boleh semena-mena dalam memperjuangkan hak, semua ada
batasannya karena kita juga harus melihat hak orang lain.
Ada macam-macam atau jenis-jenis Hak Asasi Manusia. Salah
satunya adalah yang akan saya ceritakan atau jelaskan saat ini Hak Asasi Sosial
dan Budaya (socil and culture rights). Hak Asasi Sosial dan Budaya pun dibagi
kedalam beberapa point dan point yang saya pilih adalah Hak untuk memilih dan menentukan
pendidikan. Kami sebagai anak bangsa memiliki hak untuk memilih dan menentukan
pendidikan kami masing-masing agar dapat mewujudkan cita-cita kami. Peran
pendidikan pun sangat penting untuk pembangunan Negara. Mengapa? Karena dari
pendidikan tersebut banyak lahir anak-anak bangsa yang akan merubah dan menjadikan
Negara lebih baik dan lebih baik lagi.
Biasanya dalam hal pendidikan orang tua lah yang sangat
semangat. Mengapa? Karena mereka menginginkan anak-anaknya menjadi jauh lebih baik
dari diri mereka. Ada juga orang tua yang hanya sekedar ingin pamer, anak
dijadikan seperti boneka atau bahan pameran yang harus sangat patuh kepada
orang tuanya jadi anak tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih dan
menentukan pilihannya dalam pendidikan. Selain itu ada juga orang tua yang
tidak mengizinkan anaknya untuk melanjutkan pendidikan, pada umumnya alasan ini
adalah factor perekonomian keluarga yang tidak mencukupi, mereka berfikir untuk
makan hari ini saja sudah sulit apalagi untuk membiayai pendidikan anak yang
mahal. Selain factor perekonomian ada juga factor lain seperti factor kolot
atau biasa kita dengar “kata orang dulu” “kata nenek atau kakek” “dulu itu
tidak boleh blablablabla pamali”, ini sering terjadi pada kaum wanita atau
perempuan, biasanya sudah lulus sekolah menengah atas saja sudah cukup karena
“kalau perempuan kan nanti yang nafkahin suaminya jadi tidak perlu sekolah
tinggi-tinggi” atau “tidak boleh kalau perempuan sekolah tinggi-tinggi nanti
gak ada laki-laki yang mau karena pendidikan yang terlalu tinggi jadi minder”.
Ya begitulah orang tua dengan wawasannya yang masih kurang tentang pendidikan.
Padahal anak ingin sekali meneruskan pendidikannya dan menggapai cita-citanya
untuk lebih baik di massa depan namun apa daya terkadang banyak factor yang
menghalangi dan itu biasanya datang dari sekeliling kita.
Sebenarnya pengetahuan akan profesi atau pekerjaan lalu
hobbi dan bakat itu dapat membantu dalam menentukan dan memilih pendidikan.
Mengapa? Karena jika kita sudah mengetahui kita memiliki kelebihan dimana kita
akan lebih mudah memilih pendidikan yang semestinya dan yang pastinya tidak
akan salah jalan. Sebgai contoh nyata salah satu teman saya saat lulus dari
sekolah menengah pertama dia bingung ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas
atau sekolah menengah kejuruan. Sebelumnya dia telah mencari tahu terlebih
dahulu tentang SMA dan SMK ini. Banyak hal yang dia cari tahu seperti jurusan
di SMA itu ada apa saja dan di SMK ada apa saja. Lalu lulusan SMA itu bisa
langsung bekerja atau tidak. Lulusan SMK itu bisa melanjutkan kuliah atau
tidak. Selain itu jurusan-jurusan yang banyak dibutuhkan di dunia kerja saat
ini apa saja atau jurusan-jurusan yang nantinya kita bisa teruskan di Perguruan
Tinggi. Kemudian akreditasi serta pestasi sekolah perlu juga diliat dan juga
lulusan dari sekolah tersebut. Setelah semua informasi dikumpulkan kita dapat
membandingkan antara SMA dan SMK lalu menyesuaikan dengan kemampuan atau
keinginan atau cita-cita kita ingin menjadi apa saat sudah besar nanti. Jika sudah
pasti langsung bicarakan dengan orang tua dan jelaskan secara detail mengapa
ingin disekolah tersebut dengan memilih jurusan itu. Setelah orang tua paham
dan setuju barulah berdoa dan berusaha dengan baik agara dapat diterima
disekolah tersebut. Disini kita dapat liat bahwa hak si anak untuk memilih dan
menentukan pendidikan tidak dikekang atau dilarang orang tuanya. Jadi anak
dapat melanjutkan cita-citanya dan menjadi lebih baik.
Selain contoh diatas ada
juga beberapa contoh lainnya, salah satu teman saya yang bisa dibilang lahir
dari keluarga mampu dan dengan semua fasilitas yang lengkap tidak tau sama
sekali masalah pendidikan. Mengapa? Karena dia tidak perduli dengan masa
depannya dia berfikir orang tuanya memiliki banyak harta maka dia tidak perlu repot-repot
mengemban pendidikan setinggi mungkin karena hidupnya pun sudah terjamin dimasa
depan. Komunikasi dengan orang tua pun sangat kurang, disaat seperti ini
harusnya orang tua berdiskusi dengan anak masalah pendidikan dan masa depannya
namun tidak untuk keluarga teman saya yang satu ini orang tuanya hanya sibuk
bekerja dan bekerja. Disini kita dapat lihat betapa sayangnya kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan namun tidak digunakan. Apakah dia tidak tahu banyak
anak-anak diluar sana yang tidak dapat melanjutkan pendidikan bahkan tidak
dapat merasakan pendidikan sama sekali karena tidak mampu atau tidak ada biaya
untuk melanjutkan pendidikannya.
Saya juga memiliki teman
yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi disebabkan
factor perekonomian keluarganya yang kurang. Akhirnya teman saya ini harus
bekerja agar dapat melanjutkan pendidikannya. Orang tuanya berkata “tidak perlu
lah kuliah hanya membuang waktu saja, langsung saja bekerja dapat uang dan
bantu keluarga”. Padahal pendidikan sangat penting dalam dunia kerja jika kita
ingin mendapatkan pekerjaan yang layak maka kita harus mengemban pendidikan
setinggi mungkin. Teman saya berkata dia akan kuliah jika sudah memiliki
penghasilan sendiri. Namun menurut saya jika seseorang sudah mengenal bekerja
dan mendapatkan penghasilan dia tidak mungkin mau lagi repot-repot datang ke
kampus dan memegang buku lalu mengerjakan tugas karena dia sudah tahu rasanya
mendapatakan uang. Kecuali teman saya ini ingin mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik dan layak lalu mendapatkan penghasilan yang besar. Disini kita dapat
lihat hak seseorang dalam menentukan dan memilih pendidikan terhalang karena
factor perekonomian berarti dapat kita ketahui bahwa pendidikan di Negara kita
ini sangat lah mahal bahkan pendidikan di Negara kita saat ini dapat sekaligus
dijadikan ajang berbisnis. Kasihan sekali anak-anak dari kalangan keluarga
dengan perekonomian yang minim tidak dapat melanjutkan pendidikannya bahkan
tidak dapat merasakan pendidikan karena sama sekali tidak memiliki biaya.
Teman saya yang satu ini
bisa dibilang copyan dari orang tuanya atau bahkan boneka orang tuanya.
Mengapa? Karena apapun yang dia lakukan adalah perintah orang tuanya bukan
keinginannya dan dia harus mematuhi apa yang orang tuanya perintahkan. Memang
nasihat dan perintah orang tua itu sangat baik apalagi yang membiayai semua
kegiatan kita adalah orang tua, namun jika kita hanya dijadikan copyan dari
mereka apakah nyaman? Menurut saya tidak. Selama ini teman saya tidak pernah
bisa menggunakan haknya untuk memilih atau menentukan pendidikannya sendiri
semua sudah diatur oleh orang tuanya. Mau tidak mau suka tidak suka dia harus
tetap menerimanya. Disaat seperti ini lah yang membuat anak sering memberontak.
Saat teman saya lulus dari sekolah menengah pertama dia ingin melanjutkan ke
Perguruan Tinggi dan memilih jurusan broadcasting namun orang tuanya tidak
mengizinkan karena mereka sudah menyiapkan jurusan yang menurut mereka bagus
untuk masa depan anaknya yaitu asuransi. Teman saya ini akhirnya hanya bisa
menerima saja namun setelah beberapa semester berada disana nilainya tidak
pernah ada yang memuaskan orang tuanya pun kecewa dan memarahinya setiap hari.
anak ini merasa tertekan dan sudah tidak tahan dengan semuanya terutama
pelajaran dikampus yang benar-benar dia tidak sukai akhirnya dia memberontak
dan melarikan diri atau kabur dari rumah. Orang tuanya pun membujuk agar anak
ini pulang kembali kerumah. Apapun yang dia inginkan akan dituruti dengan
syarat dia kembali lagi kerumah. Teman saya pun pulang dan menceritakan semua
keluh kesahnya. Dia menceritakan dia tidak suka menjadi copyan orang tuanya.
Dia tidak suka di stir oleh orang tuanya. Dia tidak suka dengan jurusan yang
saat ini sedang diambil. Dia hanya ingin haknya dikembalikan. Dia ingin menjadi
diri sendiri dan memilih jurusan sesuai kemampuan dan cita-citanya. Orang
tuanya pun mengiyakan apa yang anaknya inginkan. Disini dapat kita lihat hak
dalam memilih pendidikan terhalang hanya karena orang tua yang kurang
komunikasi dengan anak dan egois karena ingin menjadikan anak sebagai copyannya
saja. Mungkin maksud orang tua ini baik namun caranya salah karena komunikasi
yang kurang dengan si anak. Anaknya pun tidak berani mengungkapkan apa yang dia
inginkan, selama itu masih dalam hal positif seharusnya dia berani
mengungkapkan atau memberitahukan kepada orang tuanya bahwa dia ingin seperti
ini ini dan ini.
Masa depan pilihanku. Saya yang menentukan ingin menjadi
apa saya nanti. Ingin dimana saya nanti dan bagaimana saya nanti. Semua itu
dimulai dengan manjalankan pendidikan. Pendidikan ada dua jenis formal dan non
formal. Pendidikan memiliki jenjang yaitu SD SMP SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.
Pendidikan sangat penting dalam dunia kerja maupun usaha. Pendidikan adalah
transformasi ilmu dari tidak tahu menjadi tahu. Fungsi pendidikan adalah
melepas belenggu kebodohan. Maka dari itu pendidikan begitu penting. Semua
manusia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun berbagai
factor yang menyebabkan banyak manusia yang tidak bisa mendapatkan pendidikan.
Seperti kasus-kasus diatas tadi. Factor perekonomian, kurangnya komunikasi,
kurangnya informasi, rasa sudah cukup mampu untuk hidup kedepan tanpa
memikirkan hal apapun dan masih banyak lagi. Jika Negara ini ingin maju, perbaikilah
system pendidikannya agar semua manusia dapat merasakan pendidikan dapat
mengemban pendidikan dan mencari pekerjaan yang layak sesuai keinginan dan
kemampuan lalu tidak ada lagi pengangguran di Negara ini. Dan mereka pun dapat
memilih masa depan mereka.
http://www.artikelsiana.com/2014/11/macam-macam-hak-asasi-manusia-ham.html#_
0 komentar:
Posting Komentar