Dalam tulisan saya kali ini, saya
akan membahas tentang sejarah animasi serta jenis-jenis animasi. Animasi
sendiri diambil dari kata ANIMATION, jika kita artikan melihat didalam kamus
bahasa inggris arti dari animation adalah menghidupkan. Animasi adalah gambar
yang berbentuk dan dibuat bergerak agar seolah-olah terlihat hidup bila dilihat
atau disaksikan.
I.
SEJARAH ANIMASI
Berdasarkan tinjauan sejarah, film animasi
telah berkembang pesat meskipun baru satu abad usianya. Dimana awal sejarahnya
sama dengan lahirnya cinema pada tahun 1895 oleh Lumiere Brothers di Perancis.
Pada tahun 1899 muncul film animasi pendek (full animation) dengan teknik stop
motion pertama di dunia yang dibuat oleh Arthur Melbourne-Cooper yang berjudul “Matches:
An Apeal”, yang dilanjutkan dengan animasi berbasis gambar (hand drawn
animation) pertama yang dibuat oleh seorang kartunis Amerika James Struat
Blacton yang berjudul “Humorous Phases of Funny Faces” pada tahun 1906.
Sedangkan film animasi panjang (feature) pertama yang tercatat dalam sejarah
adalah animasi siluet “Adventures of Prince Achmed” yang diproduksi
oleh Lotte Reiniger dari Jerman pada tahun 1926.
Animasi
kemudian dikenal diseluruh dunia dan menjadi industri besar yang menandai era
emas animasi tradisional (golden age of animation), dimana puncaknya
terutama berkat ketekunan dan kerja keras Walt Disney dan timnya dengan
memproduksi film animasi panjang berwarna pertama di dunia pada tahun 1937 yang
berjudul “Snow White and Seven Dwarft”. Dari teknik, visual, cerita, media,
dan teknologi yang sederhana di awal tahun 1900an berkembang menjadi bentuk
yang lebih kompleks di era Disney. Bentuk dan kompleksitas animasi terus
bertambah terutama setelah ditemukanya televisi sebagai media elektronik baru
pada tahun 50an yang menandai era baru dalam animasi yang disebut dengan “era
animasi televisi”.
Puncak
perkembangan animasi berikutnya adalah setelah ditemukanya teknologi digital
yang lebih maju pada tahun 80an. Tepatnya setelah berdirinya Pixar Studio tahun
1986 sebagai studio animasi computer pertama. Namun dampaknya baru terasa
setalah 10 tahun kemudian (tahun 90an) terutama melalui visual effect
pada film seperti Terminator, Forest Gump, dll.Hingga awal puncaknya yang
ditandai dengan dirilisnya film animasi panjang 3 dimensi pertama didunia “Toy
Story” pada tahun 1995 oleh studio animasi Pixar. Munculnya Toy Story dianggap
sebagai tonggak baru film animasi 3 dimensi di era digital.Maka hingga saat
ini, bentuk, media, industri, teknologi, cerita, dsb dalam film animasi telah mengalami
perubahan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan awal film animasi
pertama diciptakan. Animasi muthakir di era digital animasi global termasuk
yang hibrid dengan film live shot seperti Lord of the Ring, Transformer,
Narnia, The Hobbit, dan animasi 3d seperti Madgaskar, Finding Nemo, Cars, Toy
Story 3, Monster Inc, Sherk, Ice Age, Brave, Frozen, dsb, yang rilis hampir
sepanjang tahun adalah bentuk kompleksitas animasi yang sudah jauh melampaui
era-era sebelumnya, baik dari sisi bentuk/rupa, gerak animasi, teknologi,
media, cerita, dsb. Kompleksitas yang menonjol terutama mewujud pada detail dan
gerak yang melampui realisme (hyperrelisms) yang memungkinkan segala fantasi,
cerita, dan imajinasi visual yang tidak bisa diwujudkan di era-era sebelumnya
kini menjadi nyata dan seolah hadir dalam realita berkat hadirnya teknologi
digital.
Menurut Prakosa (2010), Indonesia melalui Dukut
Hendronoto atas visi Soekarno telah membuat animasi pertama berjudul “Si Doel
Memilih” pada tahun 1955. Artinya Indonesia telah lebih dari setengah abad
lampau telah bisa memproduksi animasi sendiri. Ini menjadi ironis jika
dibandingkan dengan negeri jiran Malaysia yang populer dengan animasi Upin-Ipin
nya, dimana mereka baru merilis animasi pertama tahun 1983, sebuah animasi
kartun berjudul “Hikayat Sang Kancil” produksi Film Negara Malaysia (FNM)
(Harun, 2008). Maka, kajian sejarah animasi Indonesia sangatlah penting,
terutama untuk memetakan, mendokumentasikan, sekaligus melakukan kajian atas
karya animasi yang pernah dibuat atau diproduksi oleh para kreator animasi
Indonesia. Namun sebagai tulisan pendahuluan, tulisan ini lebih pada upaya
untuk mengkaji perkembangan animasi di Indonesia dalam konteks sejarah animasi
dunia untuk melihat perkembangan animasi Indoensia dalam konteks global. Sebab
berdasarkan kenyataan sejarah, sejak tahun 50an animasi yang ada di Indonesia
hingga kini masih didominasi oleh animasi luar terutama animasi buatan Amerika
dan Jepang, dan belakangan oleh Korea Selatan dan Malaysia.
II.
JENIS-JENIS ANIMASI
Karakter animasi sendiri sekarang telah
berkembang yang dulu mempunyai prinsip sederhana sekarang menjadi beberapa
jenis animasi yaitu
a.
Animasi 2D (2 Dimensi
Animasi 2D biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Dan film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Shincan, Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby doo, dan masih banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun.
Animasi 2D biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Dan film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Shincan, Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby doo, dan masih banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun.
b.
Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba¬lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba¬lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
c.
Stop_Motion Animation
Animasi ini juga dikenali sebagai claymation kerana animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Teknik ini seringkali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi filem-filem era tahun 50an dan 60an. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run. Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi ini agak sukar untuk dihasilkan dan memerlukan kos yang tinggi.
Animasi ini juga dikenali sebagai claymation kerana animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Teknik ini seringkali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi filem-filem era tahun 50an dan 60an. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run. Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi ini agak sukar untuk dihasilkan dan memerlukan kos yang tinggi.
Anime, itulah sebutan tersendiri untuk film animasi di Jepang\, Jepang pun tak kalah soal animasi dibanding dengan buatan eropa. Anime mempunyai karakter yang berbeda dibandingkan dengan animasi buatan eropa. Salah satu film yang terkenal adalah Final Fantasy Advent Children dan Jepang sudah banyak memproduksi anime.
III.
JENIS-JENIS ANIMASI BERDASARKAN TEKNIK PEMBUATANNYA
CELL ANIMATION
Cell Animation adalah animasi 2D (2 dimensi) dan merupakan teknik
animasi yang paling dikenal sampai saat ini. Teknik pembuatannya menggunakan
celluloid transparent. Animasi ini merupakan film animasi yang didasarkan pada
kemampuan gambar tangan untuk menciptakan obyek-obyek yang hendak dianimasikan
yang saat ini masih dikembangkan dan menjadi industri bisnis yang cukup
menjanjikan dalam dunia hiburan. Film-film animasi dengan sifat 2D ini pun
masih dapat disaksikan di layar televisi, contohnya adalah anime dari Jepang
seperti Doraemon, Naruto, Shinchan, dan kartun-kartun seperti Mickey Mouse,
Cinderella dll.
Cara Kerja Cell Animation
Cell animation dibuat menggunakan layer. Layer merupakan lapisan
yang berfungsi sebagai tempat objek, diibaratkan sebagai kanvas.Dengan adanya
Layers, memungkinkan Anda untuk mengedit sebuah objek tanpa mengganggu objek
yang lain Anda dapat mengatur komposisi layers dengan cara mengubah atribut dan
urutan layers. Sebagai tambahan, corak khusus seperti adjustment layers, fill
layers, dan layers style dapat
Layers berisi satu objek sehingga masing-masing objek dapat
diedit tanpa mempengaruhi objek yang lain. Contoh penggunaan cell animation
dapat dilihat pada film kartun, animasi stopmotion, animasi claymation, animasi
cutout, animasi hybrid, game flash, dll.
Pada cell animation yang dulu setiap objek gambar diletakkan pada 1
layer gambar sehingga proses pembuatan menjadi lama dan repot karena harus
menggambar setiap gerakan. Namun, untuk cell animation yang sekarang telah
menggunakan komputer, sehingga cara yang digunakan menjadi lebih mudah. Yaitu
dengan memisahkan beberapa part objek, seperti bagian tangan dan kaki objek ,
menjadi layer tersendiri, dan hanya layer itulah yang akan diubah nanti.
ANIMASI FRAME
Animasi frame
merupakan animasi yang paling sederhana, dimana animasinya didapatkan dari
rangkaian gambar yang bergantian ditunjukan, pergantian gambar ini diukur dalam
satuan fps (frame per second). Contoh animasi ini adalah ketika kita membuat
rangkaian gambar yang berbeda pada tepian sebuah buku, kemudian kita buka buku
tersebut sedemikian rupa menggunakan jempol, maka gambar akan terlihat
bergerak. Dalam Macromedia Flash, animasi ini dibuat dengan teknik animasi
keyframe, teknik ini sering digunakan untuk mendapatkan animasi objek yang
tidak bisa didapatkan dengan teknik animasi tween, teknik animasi path dan
teknik animasi script.
ANIMASI SPRITE
Pada animasi
ini setiap objek bergerak secara sendiri dengan latar belakang yang kaku,
setiap objek animasi disebut “sprite”. Tidak seperti animasi cel dan animasi
frame, setiap objek dalam animasi sprite bergerak bukan dalam masa yang sama,
memiliki besar fps yang berbeza dan pengeditan hanya dapat dilakukan pada
masing-masing objek sprite. Contoh : animasi peredaran planet, burung
terbang dan bola yang memantul. Penggunaan animasi jenis ini sering digunakan
dalam Macromedia Director.
ANIMASI PATH
Animasi path
adalah animasi dari objek yang gerakannya mengikuti garis lintasan yang sudah
ditentukan. Contoh : animasi kereta api yang bergerak mengikuti lintasan rel.
Biasanya dalam animasi path diberi perulangan animasi, sehingga animasi terus
berulang hingga mencapai kondisi tertentu. Dalam Macromedia Flash, animasi
jenis ini didapatkan dengan teknik animasi path, teknik ini menggunakan layer
tersendiri yang didefinisikan sebagai lintasan gerakan objek.
ANIMASI SPLINE
Pada animasi
spline, animasi dari objek bergerak mengikuti garis lintasan yang berbentuk
curve, kurva ini didapatkan dari representasi perhitungan matematis. Hasil
gerakan animasi ini lebih halus dibandingkan dengan animasi path. Contoh :
animasi kupu-kupu yang terbang dengan kecepatan yang tidak tetap dan lintasan
yang berubah-ubah. Dalam Macromedia Flash, animasi jenis ini didapati dengan
teknik animasi script, teknik ini menggunakan action script yang membangkitkan
sebuah lintasan berbentuk curve dari persamaan matematik.
ANIMASI VEKTOR
Animasi vektor
mirip dengan animasi sprite, perbedaannya hanya terletak pada gambar yang
digunakan dalam objek sprite-nya. Pada animasi sprite, gambar yang digunakan
adalah gambar bitmap, sedangkan animasi vektor menggunakan gambar vektor dalam
objek sprite-nya. Penggunaan vektor ini juga mengakibatkan ukuran file animasi
vektor menjadi lebih kecil dibandingkan dengan file animasi sprite.
MORPHING
Morphing adalah
mengubah satu bentuk menjadi bentuk yang lain. Morphing memperlihatkan satu
rangkaian frame yang menciptakan gerakan halus dari bentuk pertama yang
kemudian mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain. Dalam Macromedia Flash
animasi jenis ini dilakukan dengan teknik tweening shape
ANIMASI CLAY
Animasi ini
sering disebut juga animasi doll (boneka). Animasi ini dibuat menggunakan
boneka-boneka tanah liat atau material lain yang digerakkan perlahan-lahan,
kemudian setiap gerakan boneka-boneka tersebut dikumpulkan secara beberturutan,
setelah proses pempotretkan selesai, rangkaian foto dijalankan dalam kecepatan
tertentu sehingga dihasilkan gerakan animasi yang unik. Contoh : film Chicken
Run dari Dream Work Pictures. Teknik animasi inilah yang menjadi cikal bakal
animasi 3 Dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer
ANIMASI DIGITAL
Animasi digital adalah penggabungan teknik animasi cell (Hand Drawn) yang dibantu dengan komputer. Gambar yang sudah dibuat dengan tangan kemudian dipindahkan, diwarnakan, dikenakan pergerakan, dan diberi efek dalam komputer, sehingga animasi boleh didapati lebih hidup tetapi tetap tidak meninggalkan identitinya sebagai animasi 2 dimensi.
Animasi digital adalah penggabungan teknik animasi cell (Hand Drawn) yang dibantu dengan komputer. Gambar yang sudah dibuat dengan tangan kemudian dipindahkan, diwarnakan, dikenakan pergerakan, dan diberi efek dalam komputer, sehingga animasi boleh didapati lebih hidup tetapi tetap tidak meninggalkan identitinya sebagai animasi 2 dimensi.
ANIMASI
KARAKTER
Animasi karakter biasanya digunakan dalam film kartun berbasis 3 dimensi. Pada animasi ini setiap karakter memiliki ciri dan gerakan yang berbeda tetapi bergerak secara bersamaan. Dalam pengerjaannya sangat mengandalkan komputer, hanya pada permulaan saja menggunakan teknik manual, yaitu pembuatan sketsa model atau model patung yang nantinya di-scan dengan scanner biasa atau 3D Scanner. Setelah itu proses pembuatan objek dilakukan di komputer menggunakan perangkat lunak 3D modelling and animation (Maya Unlimited, 3ds max dan lain sebagainya). Setelah itu dilakukan editting video, penambahan spesial efek dan sulih suara menggunakan perangkat lunak terpisah. Ada juga beberapa animasi dengan teknik ini yang menggunakan alam nyata sebagai latar cerita animasi tersebut. Contoh : film Finding Nemo, Toy Story dan Moster Inc.
Animasi karakter biasanya digunakan dalam film kartun berbasis 3 dimensi. Pada animasi ini setiap karakter memiliki ciri dan gerakan yang berbeda tetapi bergerak secara bersamaan. Dalam pengerjaannya sangat mengandalkan komputer, hanya pada permulaan saja menggunakan teknik manual, yaitu pembuatan sketsa model atau model patung yang nantinya di-scan dengan scanner biasa atau 3D Scanner. Setelah itu proses pembuatan objek dilakukan di komputer menggunakan perangkat lunak 3D modelling and animation (Maya Unlimited, 3ds max dan lain sebagainya). Setelah itu dilakukan editting video, penambahan spesial efek dan sulih suara menggunakan perangkat lunak terpisah. Ada juga beberapa animasi dengan teknik ini yang menggunakan alam nyata sebagai latar cerita animasi tersebut. Contoh : film Finding Nemo, Toy Story dan Moster Inc.
SUMBER :
Biran, Misbach Y. (2009), Sejarah Film; 1900 – 1950,
Komunitas bambu, Depok.
Cavalier, Stephen (2011), The World History of Animation, University
of California Press,
California.
Harun, Azahar., Rahim, Russlan Abd. (2008), Analyzing the
First Malaysian Animated Film
“Hikayat Sang Kancil”, Faculty of Art &
Design Universiti Teknologi MARA Shah Alam,
Malaysia.
Prakosa, Gatot (2010), Animasi: Pengetahuan Dasar Film
Animasi Indonesia, Yayasan
Visual Indonesia (Nalar), Jakarta.
Prakosa, Gatot (2004), Film Animasi Indonesia pada Masa
Reformasi, Fakulstas Sastra
UGM (Thesis), Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar